HAKIKAT IPA
Pada hakikatnya, IPA dapat dipandang dari segi produk, proses dan segi pengembangan sikap.
1.IPA Sebagai Produk.
Produk IPA meliputi :
a.Fakta.
Fakta merupakan keadaan sebenarnya dari sesuatu. Fakta diperoleh dari observasi. Fakta memiliki dua ciri yaitu dapat didemonstrasikan dan dapat diamati secara langsung. Contoh: Manusia pada umumnya memiliki dua tangan dan masing-masing tangan terdapat lima jari.
b.Konsep.
Konsep adalah kumpulan fakta-fakta yang saling berhubungan. Contoh: Ayunan sederhana adalah ayunan dari satu benda yang digantungkan pada suatu titik tetap dengan tali yang massanya dapat diabaikan.
c.Prinsip.
Prinsip adalah kumpulan dari fakta-fakta dan konsep-konsep yang dapat dibuktikan kebenarannya. Contoh: Zat padat massa jenisnya lebih kecil dari zat cair dimasukkan apabila dimasukkan kedalam zat cair akan mengapung atau melayang (tidak tenggelam sepenuhnya).
d.Teori dan Hukum.
Teori adalah sekumpulan prinsip yang memiliki keterkaitan satu sama lain. Teori biasanya berlaku sementara sampai disangkal atau direvisi. Contoh: Teori Darwin yang menyatakan bahwa manusia merupakan hasil evolusi bertahun-tahun dari monyet.
Hukum adalah prinsip yang bersifat spesifik. Kekhasan hukum dapat ditunjukkan dari pengkhususanya dalam menunjukkan hubungan antar variabel dan bersifat lebih kekal karena telah berkali-kali mengalami pengujian. Contoh: Hukum Charles dan Gay Lussac: Jika tekanan gas yang berada dalam bejana tertutup (tidak bocor) dijaga tetap maka volume gas sebanding dengan suhu mutlaknya.
2.IPA Sebagai Proses.
Yang dimaksud disini yaitu proses mendapatkan IPA. Berikut ini merupakan tahapan dari proses penelitian.
- Observasi.
- Klasifikasi
- Interpretasi.
- Prediksi.
- Hipotesis.
- Mengendalikan variabel.
- Merencanakan dan melaksanakan penelitian.
- Inferensi.
- Aplikasi
- Komunikasi.
3.IPA sebagai Pemupukan Sikap.
Ada sembilan sikap ilmiah yang dapat dikembangkan pada anak usia SD/MI yaitu:
- sikap ingin tahu.
- sikap ingin mendapakan sesuatu yang baru.
- sikap kerja sama.
- sikap tidak putus asa.
- sikap tidak berprasangka.
- sikap mawas diri
- sikap tanggung jawab.
- sikap berpikir bebas.
- sikap kedisiplinan diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar